AsaKita.News, Banda Aceh – Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh baru-baru ini melaksanakan simulasi Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) pada 17 Desember 2024, yang diikuti oleh 1.198 siswa kelas XII dari 42 sekolah di seluruh Aceh. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji validitas soal-soal yang setara dengan ujian SNBT serta untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa Aceh dalam menghadapi SNBT 2025, yang akan digelar pada akhir April hingga awal Mei 2025.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST DEA, simulasi ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan pengalaman ujian SNBT yang sesungguhnya. “Simulasi ini melibatkan tiga aspek utama yang diuji, yakni potensi skolastik, literasi bahasa, dan penalaran matematika. Ketiga aspek ini terbagi dalam tujuh subtes, yaitu penalaran umum, kemampuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, pemahaman bacaan dan menulis, literasi bahasa Indonesia, literasi bahasa Inggris, dan penalaran matematika,” ujarnya.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa siswa Aceh memiliki nilai yang relatif tinggi dalam potensi skolastik, khususnya pada subtes penalaran umum. Namun, Marthunis juga menyoroti bahwa kemampuan literasi bahasa, terutama literasi bahasa Indonesia dan Inggris, masih menjadi tantangan bagi sebagian besar peserta. Selain itu, subtes penalaran matematika juga perlu diperbaiki agar dapat meningkatkan hasil ujian SNBT yang akan datang.
Muhammad Fadhil Fariski, siswa dari SMA Negeri Unggul Pidie, berhasil meraih nilai tertinggi dalam simulasi ini dengan skor 123 dari nilai maksimal 205. Sebagai bentuk apresiasi, Disdik Aceh memberikan penghargaan kepada enam siswa dengan nilai tertinggi yang berasal dari berbagai sekolah, antara lain SMA Negeri Unggul Pidie, SMAS Sukma Bangsa Lhokseumawe, dan SMA Negeri 3 Banda Aceh.
Marthunis menekankan pentingnya tindak lanjut terhadap hasil simulasi ini. “Kami akan membagikan hasil simulasi ini kepada kepala sekolah dan kepala cabang dinas untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa, sehingga mereka bisa merumuskan kegiatan penguatan yang tepat, baik untuk siswa maupun guru pengajar,” ungkapnya.
Selain itu, Disdik Aceh juga merencanakan dua try-out SNBT yang akan digelar pada pertengahan Februari dan April 2025. Try-out ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa lebih matang menghadapi SNBT 2025, dengan harapan agar mereka dapat meraih skor yang tinggi dan diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) favorit.
Hasil dari setiap try-out akan digunakan untuk merancang kegiatan peningkatan kapasitas guru dalam mengajar tujuh subtes yang diuji pada SNBT, melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan komunitas belajar (Kombel). Kegiatan ini akan dipusatkan di seluruh cabang dinas pendidikan di Aceh dan juga di masing-masing satuan pendidikan.
Marthunis juga mengingatkan bahwa keberhasilan siswa dalam menghadapi UTBK tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah dan dinas pendidikan, tetapi juga melibatkan peran orang tua. “Kami berharap orang tua/wali siswa dapat terus memberikan dukungan, motivasi, dan bantuan agar anak-anak mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik menuju SNBT 2025,” tambahnya.
Dengan persiapan yang matang, Disdik Aceh berharap agar semakin banyak siswa yang berhasil meraih hasil terbaik dan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri[]