Oleh. Hasan Basri, MM
Hidup ibarat lautan yang luas, penuh dengan gelombang pasang surut. Di dalamnya, kita akan menghadapi berbagai macam pengalaman, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan. Sering kali, kita dihadapkan pada ujian hidup berupa hinaan dan cemoohan. Namun, di balik pengalaman pahit itu, ada pelajaran berharga yang dapat memperkuat jiwa kita.
Gus Dur, seorang tokoh bangsa yang penuh kharisma, adalah contoh nyata dari seseorang yang mampu melewati berbagai ujian dengan lapang dada. Beliau tidak pernah terpengaruh oleh hinaan dan cemoohan yang ditujukan kepadanya. Sebaliknya, ujian-ujian tersebut justru semakin mengasah ketegaran dan kedewasaannya. Gus Dur mengajarkan kita bahwa sebagai manusia, kita tidak luput dari kekurangan. Hinaan dan cemoohan adalah bagian dari kehidupan, dan yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya.
Jika kita merenungkannya, hinaan dan cemoohan sebenarnya mencerminkan lebih banyak tentang orang yang mengucapkannya daripada tentang diri kita. Mereka yang gemar merendahkan orang lain sebenarnya sedang menunjukkan ketidaksempurnaan diri mereka sendiri. Di sisi lain, mereka yang mampu menerima hinaan dengan lapang dada menunjukkan kekuatan jiwa yang luar biasa.
Cemoohan adalah salah satu ujian yang mungkin kita temui. Namun, jika kita mampu menyikapinya dengan bijaksana, ujian ini bisa menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang. Ingatlah bahwa di balik setiap cobaan, selalu ada hikmah yang menunggu untuk ditemukan.
“Penulis terinspirasi dari Poto status Facebook Abdul Hamid Gureaceh”
Jeunieb, 10 November 2024
(HBJ)