AsaKita.News, Bireuen – Dalam kegiatan rutin Jumat pagi membaca Surah Yasin di SMKN 1 Gandapura, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., memberikan tausiyah yang menyentuh hati para siswa. Tausiyah yang disampaikan pagi ini, Jumat (22/11/2024), mengangkat tema tentang perjuangan seorang ibu dalam membesarkan anaknya.
Abdul Hamid mengajak para siswa untuk merenungi betapa besar pengorbanan seorang ibu, mulai dari masa mengandung hingga mendidik anak-anaknya. “Seorang ibu mengandung selama sembilan bulan dengan segala kesulitan—tidak bisa tidur nyenyak, makan tidak enak, berjalan dan duduk pun terasa berat. Semua itu dilakukannya demi anak yang dikasihinya,” ujar Abdul Hamid.
Ia juga menekankan perjuangan ibu setelah melahirkan. “Setelah anak lahir, perjuangan seorang ibu tidak berhenti. Ia menjaga anaknya siang dan malam, menyusui, mempersiapkan makanan, bahkan mengorbankan waktu istirahatnya. Tidurnya tidak nyenyak, makan pun terganggu. Semua ini demi memastikan anaknya tumbuh dengan baik,” lanjutnya.
Abdul Hamid mengingatkan para siswa untuk introspeksi diri dan tidak menyusahkan ibu mereka yang telah berjuang tanpa henti. “Saat ini kalian sudah duduk di bangku SMK. Namun, banyak di antara kalian yang masih membuat ibu cemas karena ulah kalian. Ingatlah, ibu kalian bekerja keras, bersusah payah mencari nafkah, termasuk memberikan uang jajan setiap pagi. Janganlah kecewakan harapan mereka,” pesan Abdul Hamid dengan nada penuh haru.
Kegiatan membaca Surah Yasin dan tausiyah rutin ini merupakan bagian dari program pembinaan karakter yang diterapkan di seluruh sekolah di wilayah Cabang Dinas Pendidikan Bireuen. Melalui program ini, siswa diajak untuk mendalami nilai-nilai keagamaan sekaligus membangun rasa hormat kepada orang tua, khususnya ibu.
Siswa SMKN 1 Gandapura yang hadir tampak terharu dan merenungkan isi tausiyah tersebut. “Tausiyah ini menjadi pengingat bagi kami agar lebih menghargai ibu yang telah berkorban begitu banyak,” ungkap salah satu siswa usai kegiatan.
Dengan pesan-pesan inspiratif seperti ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi pribadi yang cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang santun, berbakti, dan penuh empati terhadap orang tua.