AsaKita.News, Jakarta, 8 Januari 2025 – Keputusan PSSI untuk memberhentikan Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih Timnas Indonesia memicu polemik besar di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air. Banyak yang menduga bahwa pemecatan pelatih asal Korea Selatan ini sudah direncanakan sejak lama, meski ia memiliki catatan prestasi yang mengesankan di berbagai turnamen internasional.
Spekulasi bermula setelah kekalahan Timnas Indonesia dari China di kualifikasi Piala Dunia. Kekalahan tersebut dikabarkan menjadi momentum bagi PSSI untuk mencari pengganti STY. Tak lama kemudian, beredar kabar bahwa petinggi PSSI mulai menjajaki pelatih baru dari Belanda, yang menguatkan dugaan adanya skenario pemecatan STY.
Namun, rencana itu terguncang ketika Timnas Indonesia secara mengejutkan berhasil menang 2-0 atas Arab Saudi di lanjutan kualifikasi Piala Dunia. Hasil tersebut membuat posisi STY kembali kuat, sehingga mempersulit upaya PSSI untuk menggantinya.
Di tengah situasi tersebut, PSSI disebut-sebut mencari cara lain untuk mendepak STY dengan alasan yang lebih dapat diterima publik. Turnamen AFF Cup 2025 menjadi panggung baru dalam drama ini. Awalnya, Timnas direncanakan ditangani oleh pelatih lokal, namun secara tiba-tiba STY kembali ditunjuk untuk memimpin skuad dengan materi pemain muda minim pengalaman.
Hasilnya, performa Timnas di AFF Cup jauh dari harapan. Indonesia kalah dari Laos, Vietnam, dan Filipina, yang membuat Timnas tersingkir lebih awal. Kekalahan ini dimanfaatkan oleh petinggi PSSI untuk melanjutkan rencana pemecatan STY.
Keputusan tersebut menimbulkan kritik tajam dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa STY, yang memiliki rekam jejak luar biasa di turnamen elit Asia seperti Piala Asia dan kualifikasi Piala Dunia, tidak layak diperlakukan demikian. Selama masa kepelatihannya, STY berhasil meningkatkan performa Timnas, bahkan membawa harapan baru bagi sepak bola Indonesia.
Sebagai perbandingan, keputusan serupa pernah diambil Vietnam dengan memecat pelatih legendaris Park Hang-seo. Hasilnya, Vietnam gagal bersinar di kualifikasi Piala Dunia setelah sebelumnya tampil sangat dominan di Asia Tenggara.
Pemecatan STY ini menjadi pelajaran pahit bagi sepak bola Indonesia. Terlepas dari kontroversi, kontribusi Shin Tae-yong untuk Timnas akan selalu dikenang.
“Thank you, Shin Tae-yong. You’ll be missed,” tulis para pendukung di media sosial, menandai akhir perjalanan pelatih Korea Selatan tersebut bersama Indonesia.