AsaKita.News, Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (USK) dan Indonesia Airline (IA) tengah menjajaki kerjasama strategis dalam pengembangan dan pemasaran produk inovasi berbasis minyak nilam. Kesepakatan ini mengemuka dalam pertemuan antara Rektor USK Prof. Marwan dan CEO Indonesia Airline Iskandar di Rumah Sinas Rektor USK, Kopelma Darussalam, pada Rabu, 2 April 2025.
Baca juga di https://acehsiana.com/27986-2/
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) USK Safrizal, Wakil Rektor IV Prof. Taufik Saidi, serta Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh, Syaifullah Muhammad. Dari pihak Indonesia Airline, hadir pula Commercial Director asal Thailand yang memiliki pengalaman 15 tahun di Maskapai Emirates.
Diskusi yang berlangsung hampir dua jam ini membahas peluang kemitraan dalam pemasaran produk turunan nilam, seperti parfum, pengharum ruangan aroma terapi, body lotion, skincare, dan produk berbasis minyak atsiri lainnya. CEO Indonesia Airline, Iskandar, mengungkapkan keinginannya untuk membawa produk inovatif berbasis nilam Aceh ke pasar global.
“Kami memiliki komitmen kuat untuk menghadirkan keunikan Aceh dan Indonesia ke pasar dunia melalui produk parfum dan turunannya. Apalagi, minyak nilam Aceh telah lama digunakan oleh berbagai merek parfum kelas dunia,” ujar Iskandar, yang merupakan putra asli Bireuen.
Sebagai langkah awal, IA menargetkan agar parfum berbasis nilam Aceh dapat hadir dalam peluncuran resmi maskapai pada Mei mendatang. Pertemuan lanjutan antara tim teknis USK dan IA akan segera dilakukan guna merumuskan model kerjasama yang optimal.
Sementara itu, Rektor USK Prof. Marwan menyambut baik rencana kerjasama ini. Menurutnya, dengan status USK sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) dan keberadaan badan usaha komersial PT Global Mandiri USK (PT GMU), universitas siap mendukung produksi parfum nilam berbasis riset yang dikembangkan oleh ARC dan Koperasi Inovasi Nilam Aceh.
“Dengan pengalaman panjang USK dalam inovasi berbasis nilam, kemitraan ini diharapkan memberikan manfaat luas, terutama dalam meningkatkan serapan minyak nilam dari para petani lokal,” ujar Marwan.
Selain itu, Marwan menekankan pentingnya sertifikasi agar produk nilam dapat memasuki pasar internasional. Saat ini, rumah produksi USK telah mengantongi sertifikasi dari BPOM, namun pihaknya akan mengkaji kebutuhan sertifikasi tambahan guna mendukung ekspansi produk ke skala global.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh turut memaparkan inovasi teknologi dalam pengembangan produk berbasis minyak nilam kepada Commercial Director IA. Diskusi berlangsung akrab hingga menjelang pukul 22.00 WIB, menandai langkah awal kolaborasi yang diharapkan membawa dampak positif bagi industri nilam Aceh dan Indonesia secara luas.
Kontributor : amal