Bireuen, Asakita.news — Pemandangan tidak biasa terjadi di SMAN 1 Jeumpa, Kabupaten Bireuen, pada Senin (21/7/2025). Sejumlah siswa terlihat duduk di lantai saat proses belajar mengajar berlangsung. Kondisi ini terungkap ketika Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd, melakukan kunjungan ke sekolah tersebut.
Kunjungan Kacabdin ke SMAN 1 Jeumpa awalnya bertujuan menjadi pembina upacara. Namun, usai upacara, seperti kebiasaannya yang suka menyapa langsung dunia nyata pendidikan di lapangan, Hamid menyempatkan diri berkeliling ke seluruh ruang kelas. Di salah satu ruangan, ia dikejutkan dengan siswa yang mengikuti pelajaran sambil duduk di lantai karena ketiadaan meja dan kursi.
“Saya prihatin melihat langsung siswa belajar di lantai. Ini bukan gambaran ideal dunia pendidikan kita. Tetapi saya juga memahami ini bukan kesalahan sekolah, ini adalah bukti bahwa sekolah ini diminati dan berkembang cepat,” ujar Hamid kepada asakita.news usai kunjungannya.
Kepala SMAN 1 Jeumpa, Anna Fadla, yang saat ini menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah, menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi akibat lonjakan jumlah siswa baru. “Tahun ini, siswa yang lulus hanya 46 orang, sementara jumlah siswa baru yang diterima mencapai 105 orang,” ungkap Anna kepada Kacabdin di ruang kelas.
“Kami tidak menyangka peminat meningkat hampir tiga kali lipat. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada sekolah ini semakin tinggi. Tapi memang kami belum siap dari sisi fasilitas,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Abdul Hamid langsung mengambil langkah cepat. Di hadapan siswa yang sedang belajar di lantai, ia menyampaikan komitmennya.
“Besok, Selasa 22 Juli 2025, meja dan kursi akan kami antar langsung ke sekolah ini. Ini kebutuhan mendesak dan kami tidak akan menunggu birokrasi yang bertele-tele,” tegas Hamid yang dikenal dengan gaya kepemimpinan responsif dan rajin blusukan.
Kacabdin juga mengajak semua pihak, baik pemerintah daerah maupun para pemangku kepentingan di sektor pendidikan, untuk lebih peka terhadap dinamika lapangan.
“Jangan hanya fokus pada angka-angka di kertas. Lapangan berbicara dengan cara yang lebih jujur. Pendidikan butuh kehadiran kita secara nyata, bukan hanya dalam rapat dan rencana,” pungkasnya.
Langkah cepat ini disambut antusias oleh guru dan siswa. Mereka mengaku senang karena perhatian langsung dari pejabat pendidikan daerah menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap kenyamanan belajar.
Dengan bantuan yang segera dikirim, diharapkan seluruh siswa SMAN 1 Jeumpa bisa belajar dengan lebih layak dan nyaman. Lonjakan peminat sekolah ini juga menjadi sinyal penting untuk semua pihak agar segera melakukan pemetaan ulang kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di wilayah-wilayah yang mengalami pertumbuhan pesat.
Redaksi | Asakita.news
Laporan: Tim Liputan Bireuen
Editor: [gureaceh]