ADVERTISEMENT
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Senin, Oktober 27, 2025
  • Login
AsaKita.News
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
No Result
View All Result
AsaKita.News
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
Home Pariwara

Rumah di Tengah Luka: Ketika Tetangga menjadi Ujian.

Redaksi by Redaksi
September 10, 2025 | 08 : 40
in Pariwara
0
Rumah di Tengah Luka: Ketika Tetangga menjadi Ujian.

Ilustrasi

1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“Tidak akan masuk surga siapa saja yang tetangganya tidak aman dari gangguannya,” sabda Rasulullah ﷺ, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim”

 

ASAKITA.NEWS | TRIENGGADENG .Rumah seharusnya menjadi tempat paling aman di dunia. Tapi bagi sebagian orang, rumah justru menjadi saksi bisu dari luka yang tak pernah selesai—bukan karena atapnya bocor atau temboknya retak, melainkan karena tetangga yang tak lagi membawa kedamaian.

Ada sebuah pepatah Arab yang penuh makna: “Al-jār qabla ad-dār” — Pilihlah tetangga sebelum memilih rumah. Namun, dalam realitas hari ini, pepatah itu kerap diabaikan. Banyak yang tergiur lokasi strategis dan harga murah, namun lupa bertanya: siapakah yang akan tinggal berdampingan denganku?

Di balik pagar dan dinding rumah, tersimpan kisah tentang iri dan dengki yang tumbuh subur. Ketika famili yang harusnya menjadi tempat bersandar justru menjadi sumber fitnah, dan tetangga yang semestinya menjadi penjaga justru berubah menjadi pengintai. Ada yang terusik karena suara tawa bahagia di rumah sebelah, lalu diam-diam menebar racun kata, menyusup ke ruang-ruang rumah tangga hingga retak tak bersisa.

“Tidak akan masuk surga siapa saja yang tetangganya tidak aman dari gangguannya,” sabda Rasulullah ﷺ, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Hadis ini bukan sekadar peringatan, melainkan cermin yang memantulkan kenyataan kita hari ini.

Dalam lingkungan seperti ini, orang-orang baik bisa goyah. Kesalehan diuji setiap hari, karena tidak semua ujian datang dari musuh. Sebagian datang dari orang yang dekat, bahkan terlalu dekat hingga bisa mendengar detak resah dari balik tembok.

Tetangga yang buruk bukan hanya mengganggu ketenangan, mereka bisa merusak tatanan rumah tangga. Mereka menjadikan hidup tetangganya sebagai kompetisi diam-diam—bukan dalam kebaikan, tapi dalam upaya menjatuhkan dan menyakiti. Membuat kehidupan bertetangga tak lagi tenang, tapi penuh kecurigaan.

Bagi mereka yang menjadi korban, menarik diri seringkali menjadi pilihan. Bukan karena sombong, tapi karena mempertahankan kedamaian lebih utama daripada membalas keburukan. Mereka memilih diam, walau hatinya terluka.

Ini bukan sekadar kisah satu rumah atau satu orang. Ini potret buram dari masyarakat yang mulai lupa cara bertetangga. Di mana kedekatan fisik tak lagi menjamin kedekatan hati. Di mana empati tergantikan oleh iri, dan doa tergantikan oleh ghibah.

Semoga kita tidak termasuk dalam golongan yang membuat tetangga merasa tak aman. Karena ukuran keimanan, salah satunya adalah sejauh mana orang lain merasa damai dengan kehadiran kita. Bukan karena kita sempurna, tapi karena kita berusaha menjadi manusia.

Dan bagi siapa pun yang tengah diuji dengan tetangga yang menyakitkan, ingatlah: Allah Maha Adil. Dan setiap luka yang disabarkan, kelak akan menjadi cahaya yang tak pernah padam.

161
Previous Post

Transformasi PEMA di Tangan anak muda

Next Post

Disdik Aceh dan Singapore Cooperation Program (SCP) Adakan Pelatihan TOT Perencanaan Kurikulum dan Pedagogi Bahasa Inggris

Redaksi

Redaksi

Next Post
Disdik Aceh dan Singapore Cooperation Program (SCP) Adakan Pelatihan TOT Perencanaan Kurikulum dan Pedagogi Bahasa Inggris

Disdik Aceh dan Singapore Cooperation Program (SCP) Adakan Pelatihan TOT Perencanaan Kurikulum dan Pedagogi Bahasa Inggris

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADST

  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Hak Cipta Asakita.news © 2024 MUSTAKIM

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita

Hak Cipta Asakita.news © 2024 MUSTAKIM

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In