SINGKIL –Asakita.news, Suasana khusyuk menyelimuti sekolah-sekolah di Aceh Singkil dan Subulussalam, Kamis (4/9/2025).
Sejak pukul 08.00 hingga 09.00 WIB, ribuan siswa, guru, dan tenaga kependidikan khususnya di jenjang SMA, SMK, dan SLB, seluruh Subulussalam dan Aceh Singkil, serentak menggelar zikir dan doa bersama.
Mereka tak hanya berseragam sekolah, para guru dan tenaga kependidikan juga kompak mengenakan busana putih, sehingga kegiatan terasa kental nuansa religiusnya.
Di masing-masing sekolah, zikir dan doa itu, ada yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah, guru agama, ada ada pula ustaz yang diundang khusus dari lingkungan masyarakat.
Tempat pelaksanaan zikir dan doa berlangsung beragam, ada yang duduk lesehan di ruang kelas, ada yang di musala sekolah, bahkan ada pula yang memilih lapangan terbuka.
Namun satu hal yang sama semua larut dalam munajat pada Allah Swt.
Kepala SMK Negeri 1 Singkil Utara, Wirda Hanim, mengaku kegiatan ini dijalankan atas imbauan Kepala Dinas Pendidikan Aceh melalui Kacabdisdik setempat.
“Karena kegiatan sangat baik dan positif, tentu kita mendukungnya. Alhamdulillah, di sekolah kami zikir dan doa berjalan khidmat serta penuh kekhusyukan,” ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Dasril Koto, seorang guru. Ia sangat menekankan, dalam suasana dan dinamika Indonesia sekarang sangat diperlukan doa bersama dari segenap elemen bangsa.
“Kita harus terus bermunajat dan berdoa agar suasana Indonesia tetap kondusif, dijauhkan dari segala mara bahaya, serta selalu berada dalam lindungan Allah,. Terutama proses belajar mengajar tidak terganggu,” ungkap Dasril.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Subulussalam–Aceh Singkil, Antoni Barampu MPd mengatakan, zikir dan doa ini bukan sekadar ritual, melainkan ikhtiar menjaga kedamaian negeri.
“Kita memohon ridha Allah agar perjuangan memajukan pendidikan selalu diberkahi. Melalui pendidikan kita bisa melahirkan generasi emas yang maju dan bermartabat,” ungkap Antoni seusai berzikir dan berdoa di SMA Penanggalan, Kota Subulussalam.
Lebih lanjut Antoni menegaskan, zikir dan do’a serentak ini menjadi momentum kebersamaan, mempertegas bahwa pendidikan bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun karakter, spiritualitas, dan harapan bagi masa depan bangsa.
“Alhamdulillah, pelaksanaan zikir dan doa di sekolah-kolah di Subulussalam-Aceh Singkil berlangsung baik dan khidmat,” tutup Antoni.(*)