Oleh. Marlina, S.Pd
Di balik senyuman murid-murid sekolah dasar yang polos dan penuh semangat, ada sosok yang berperan penting dalam membentuk karakter dan menanamkan ilmu sejak dini. Mereka adalah guru-guru SD—pendidik yang setiap paginya menyambut siswa dengan senyuman hangat, memastikan mereka siap belajar, bahkan ketika kebutuhan dasar siswa terkadang belum sepenuhnya terpenuhi di rumah.
Tidak jarang, seorang guru SD merapikan pakaian siswanya yang kusut, menanyakan apakah mereka sudah sarapan pagi dengan bertanya, “Pajoh bu di rumoh?” dan tanpa ragu merogoh kocek pribadi untuk membelikan jajanan bagi mereka yang datang tanpa uang saku. Di dalam laci meja guru, tersimpan tisu untuk mengelap hidung siswa yang meler, minyak rambut dan sisir untuk merapikan rambut mereka, hingga bedak dan minyak wangi sederhana agar murid-muridnya tampak rapi dan segar. Bagi para guru SD, tindakan kecil ini bukanlah beban, melainkan bentuk kasih sayang yang tulus.
Di tengah kesibukannya mengurus puluhan siswa, guru SD sering kali tidak sempat memikirkan dirinya sendiri. Ada siswa yang menangis karena terjatuh, ada yang kehilangan pensil, dan ada pula yang sekadar butuh perhatian lebih karena suasana hati yang tidak menentu. Guru SD hadir menjadi pelipur lara sekaligus penyemangat tanpa pamrih.
Namun sayangnya, kebaikan ini sering kali tertutupi oleh stigma negatif yang dilekatkan kepada para pendidik. Tuduhan pungutan liar atau dugaan hadiah yang tidak semestinya menjadi sorotan utama, sementara peran kasih sayang dan kepedulian mereka terlupakan. Jarang sekali kita mengucapkan terima kasih kepada guru-guru SD yang dengan sabar dan penuh cinta menjaga, merawat, dan mendidik anak-anak kita. Apakah salah jika seorang murid atau orang tua murid menunjukkan rasa terima kasih kepada guru yang telah begitu tulus merawat mereka? Apakah ungkapan syukur kini dianggap sebagai sesuatu yang mencurigakan?
Sudah seharusnya masyarakat mulai membuka mata dan hati untuk lebih menghargai peran guru SD. Mereka bukan sekadar pengajar, tetapi juga pengasuh, pelindung, bahkan orang tua kedua bagi anak-anak kita di sekolah. Rasa terima kasih, sekecil apa pun bentuknya, akan menjadi penyemangat besar bagi mereka yang mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan generasi bangsa.
Maka dari itu, mari kita jaga rasa hormat kepada para guru SD. Berikan dukungan, bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga penghargaan tulus yang datang dari hati. Karena di tangan merekalah, anak-anak kita belajar tentang dunia dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Kiriman marlina2210@guru.sd.belajar.id Guru SDN Kampong Blang Iboih Pidie Aceh