BANDA ACEH – asakuta.news – Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (Pemuda ICMI) Aceh, siap mendukung pengajuan Muhammad Daud Bereu’eh sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Aceh.
Hal tersebut disampaikan Ketua MPW Pemuda ICMI Aceh, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc didampingi sejumlah pengurus paska menghadiri Simposium Nasional yang digelar Syarikat Islam Leaders Forum Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, 10/7/2025.
Menurutnya ini adalah bahagian dari keadilan sejarah. Kita tidak mungkin memungkiri peran besar Abu Muhammad Daud Bereu’eh tanpa melihatnya dari perspektif yang utuh dan komprehensif.
Kalaulah saat itu Daud Bereu’eh tidak memiliki sikap kenegaraan dan kepahlawanan yang kuat, maka saya rasa tidak akan ada negara ini. Sudah sewajarnya kita selaku generasi bangsa ini untuk menggali sejarah secara adil, objektif, dan komprehensif, ujar Yasar.
Acara yang dibuka oleh Plt. Sekda Aceh, Muhammad Nasir, S.IP., MAP tersebut menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Indonesia, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra sebagai keynote speaker dan Dosen/Peneliti UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Hasanuddin Yusuf Adan, MCL, MA sebagai narasumber.
Dalam penyampaian sesi keynote speechnya, Yusril menyarankan agar Pemerintah Aceh segera melakukan pengusulan berdasarkan pedoman UU Nomor 20 Tahun 2009 dengan didukung oleh berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya sebagai mana yang diinisiasi oleh Syarikat Islam Aceh.
Menurutnya, Daud Bereu’eh layak untuk diusulkan selaku Pahlawan Nasional mengingat jasa-jasanya yang besar terhadap republik ini meskipun ada perspektif lain yang menyebut beliau sebagai pemberontak atau pengkianat. Namun melalui forum ini kita dapat melihat dari perspektif yang lebih objektif sebagaimana hasil kajian yang pernah dilakukan oleh Prof. Hasanuddin.
Sementara itu Prof. Hasanuddin mengutip sejumlah pendapat tokoh seperti Syamaun Gaharu dan Ali Hasjmy yang menyebut Daud Bereu’eh justru sebagai pembela Kebenaran bukan pemberontak apalagi pengkianat.
Secara runtut Hasanuddin mengulas profil dan sejarah Daud Bereu’eh yang merupakan bagian dari Disertasinya di Universitas Islam Antar Bangsa (UIA) Malaysia. Hasil kajian tersebut pernah diterbitkan dalam sejumlah buku, salah satunya oleh Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia.
Peran Abu Daud Bereu’eh sangat besar bagi mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan RI. Sudah saatnya kita melihat sisi sejarah yang lebih jernih dan objektif. Dan Abu Muhammad Daud Bereu’eh layak menjadi Pahlawan Nasional, ujar Guru Besar UIN Ar-Raniry itu.
Sejumlah Pengurus Wilayah Pemuda ICMI Aceh yang turut hadir dalam Simposium tersebut adalah Muhammad Nasir, S.IP., MAP, Muhammad Fadhil, ST., MT, Sanusi, ST, Fajrillah, S.Pd., M.Pd, Dr. Irwan Saputra, dan Dr. Monalisa, SP., M.Si. Acara tersebut dipandu oleh moderator Anggota Dewan SI Aceh yang juga merupakan Anggota Dewan Pakar Pemuda ICMI Aceh, Prof. Dr. Apridar, SE., M.Si.**
