“Keamanan di Aceh kami jamin sepenuhnya. Silakan datang dan berinvestasi, karena Aceh memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang luar biasa,”
ASAKITA.NEWS | BANDA ACEH–Provinsi Aceh terus menunjukkan transformasi positif sebagai salah satu daerah paling aman dan nyaman di Indonesia. Dalam waktu yang relatif singkat pasca-konflik, Aceh mampu memulihkan diri dan membuktikan kedewasaannya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas wilayah.
Minimnya angka kriminalitas di “Serambi Mekkah” menjadi indikator kuat bahwa masyarakat Aceh telah berkomitmen penuh terhadap keamanan dan ketertiban. Hal ini membuka ruang yang semakin luas bagi masuknya investasi dari berbagai sektor.
Keyakinan terhadap situasi yang kondusif ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Zakaria M. Yacob. Ia menegaskan bahwa Aceh kini adalah daerah yang tenteram, terbuka, dan sangat siap menerima kehadiran investor.
Aceh kini aman, damai, dan tenteram. Tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan oleh para investor,” ujar Bang jack dengan penuh keyakinan.
Senada dengan itu, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf—yang akrab disapa Muallem—menyampaikan jaminan penuh dari pemerintah daerah atas keamanan dan kenyamanan bagi para pelaku usaha. Dalam sebuah acara, ia menegaskan kesiapan Aceh dalam menyambut investasi, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
“Keamanan di Aceh kami jamin sepenuhnya. Silakan datang dan berinvestasi, karena Aceh memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang luar biasa,” tegas Muallem.
Sementara itu, merespons isu-isu negatif yang sesekali muncul di media sosial, tokoh masyarakat Aceh, Mustafa amin . mengingatkan publik agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang menyesatkan.
Jangan terpancing isu-isu yang memprovokasi bahwa Aceh adalah daerah yang tidak aman. Itu tidak benar,” ujarnya dengan lantang.
Kondisi keamanan yang semakin stabil dan komitmen kuat antara pemerintah, masyarakat, dan eks-kombatannya, telah menjadikan Aceh sebagai destinasi yang menjanjikan bagi investasi jangka panjang. Dukungan itu diperkuat oleh kepastian hukum melalui status otonomi khusus, serta letak geografis yang strategis di jalur perdagangan internasional, dekat dengan Selat Malaka.
Sejumlah sektor unggulan kini terbuka lebar untuk digarap, mulai dari perkebunan kelapa sawit, kopi Gayo yang telah mendunia, industri perikanan, pariwisata berbasis budaya dan alam, hingga energi terbarukan yang berwawasan lingkungan. Semua sektor ini dijalankan dengan prinsip keberlanjutan serta penghargaan terhadap nilai-nilai lokal dan adat istiadat masyarakat Aceh.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat juga memberikan dukungan sosial dan perlindungan kepada investor yang menjunjung tinggi norma dan budaya lokal. KPA sendiri menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Kami percaya bahwa dengan kolaborasi antara masyarakat, mantan pejuang, pemerintah, dan saudagar, kita dapat membuka peluang kerja yang luas dan membangun masa depan Aceh yang lebih adil dan sejahtera.
Dengan segala potensi yang dimiliki serta atmosfer perdamaian yang terus dijaga, Aceh menatap masa depan dengan optimisme. Kini saatnya dunia melihat Aceh bukan dari masa lalunya, tetapi dari masa depannya yang penuh peluang dan harapann.**