Banda Aceh — asakita.news – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, S.T., D.E.A., meninjau langsung pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 6 Banda Aceh pada hari pertama masuk sekolah, Senin, 14 Juli 2025.
Kehadiran Marthunis disambut hangat oleh kepala sekolah SMAN 6, Fakrurazi, S.Pd., M.Pd., beserta jajaran guru dan tenaga kependidikan. Dalam kesempatan tersebut, Kadisdik Aceh turut menyaksikan jalannya kegiatan MPLS yang berlangsung tertib, edukatif, dan penuh semangat.
Tidak hanya berhenti pada kunjungan seremonial, Kadisdik Aceh juga mengadakan pertemuan khusus dengan dewan guru dan tenaga kependidikan di ruang guru. Dalam suasana santai dan penuh keakraban, Marthunis mendengarkan langsung berbagai persoalan di lapangan yang dihadapi para guru, termasuk kebutuhan penguatan kompetensi, fasilitas pembelajaran, hingga tantangan implementasi kurikulum di sekolah.
“Pendidikan yang baik lahir dari komunikasi yang terbuka dan kolaborasi nyata di lapangan,” ujar Marthunis, sembari mencatat beberapa usulan dari para guru.
Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Dinas Pendidikan Aceh dalam memperkuat ekosistem pendidikan melalui pendekatan dialogis dan solutif. Guru sebagai garda terdepan pendidikan perlu mendapatkan ruang untuk menyampaikan aspirasi dan menjalin sinergi dengan pemangku kebijakan.
Fakrurazi, selaku kepala sekolah, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kepedulian Kadisdik terhadap kondisi riil di sekolah.
“Kami merasa dihargai dan didengar. Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 6 Banda Aceh,” ungkapnya.
MPLS di SMAN 6 Banda Aceh sendiri mengusung semangat pembentukan karakter, penanaman nilai-nilai integritas, serta pengenalan budaya sekolah kepada peserta didik baru. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi pondasi awal dalam membentuk generasi pelajar yang berprestasi dan berakhlak mulia.
Langkah Kadisdik Aceh ini mencerminkan pentingnya kehadiran pemimpin yang tidak hanya memantau dari balik meja, tetapi turun langsung, melihat, mendengar, dan merespons. Sebuah sinergi nyata untuk pendidikan Aceh yang lebih baik ke depan.*
Tim asakita.news
