AsaKita.News, – Banda Aceh – Dalam rapat koordinasi (rakor) yang diselenggarakan di Hotel Grand Nanggroe pada Senin, 21 Oktober 2024, T. Jaelani, perwakilan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh, menyoroti pentingnya kerjasama antara dunia pendidikan vokasi dan industri. Menurutnya, jumlah lulusan sekolah vokasi perlu disesuaikan dengan daya tampung dunia industri, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional.
“Kita perlu melakukan analisis ulang terhadap kesesuaian antara jumlah lulusan vokasi dengan daya serap industri. Ini penting untuk memastikan lulusan dapat terserap dengan optimal,” kata Jailani di hadapan peserta rakor, yang terdiri dari Kabag Kesra, Kacabdin, serta kepala BLK kabupaten/kota. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh Pada Rakor Kesra Pelayanan Dasar Urusan Pendidikan 2014.
Sebelum paparan dari Teuku Jaelani, Dr. Sabaruddin M.Eng, ahli pendidikan vokasi, juga menyampaikan pandangannya mengenai tantangan yang dihadapi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam memasuki dunia kerja. Ia menekankan perlunya sinergi yang lebih erat antara SMK dan industri guna meningkatkan peluang kerja bagi para lulusan.
Acara ini dipandu oleh Ir. Muhammad Hatta, SST.MT.CPS.CPPS.CMPS.CCLS.CTRS.CCHS, Humas Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), yang mengarahkan jalannya diskusi terkait penguatan kemitraan pendidikan vokasi dengan dunia industri, baik dari sektor lokal maupun internasional.
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan solusi strategis untuk meningkatkan daya serap lulusan vokasi di dunia industri, sekaligus memperkuat kerjasama antara berbagai pihak terkait dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan di Aceh.