Haji Uma, Sosok yang Selalu Dirindukan Rakyat
Banda Aceh – Menyebut nama Haji Uma, publik Aceh seolah langsung terhubung dengan sosok yang bersahaja namun penuh ketegasan. Popularitasnya bermula dari layar kaca lewat serial legendaris Empang Breh, di mana ia memerankan tokoh Ayah Yusniar—sebuah figur yang begitu membumi dan dekat dengan realitas masyarakat Aceh.
Namun, Haji Uma kini tak lagi sekadar tokoh dalam drama. Ia telah menjelma menjadi ikon nyata perjuangan rakyat Aceh di panggung nasional. Sebagai anggota DPD RI asal Aceh selama tiga periode berturut-turut, Teungku Haji Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma tampil menonjol dengan dedikasi tinggi dan keberpihakan nyata terhadap aspirasi rakyat.
Dalam tiga periode pengabdiannya di DPD RI, Haji Uma tidak hanya aktif menyuarakan kepentingan Aceh dalam forum-forum nasional, tetapi juga menjadi jembatan langsung antara rakyat dan negara. Ia dikenal sebagai senator yang konsisten menyoroti persoalan-persoalan rakyat kecil—dari isu pendidikan, kesehatan, hingga ketidakadilan hukum yang menimpa warga Aceh, baik di dalam maupun luar negeri.
Kiprahnya tak terbatas pada wilayah administratif. Kepedulian Haji Uma melintasi batas geografis. Warga Aceh di luar provinsi, bahkan hingga di luar negeri, turut merasakan kehadiran dan bantuannya. Banyak di antara mereka yang terhimpit masalah hukum, administratif, atau kemanusiaan, telah dibantu oleh tangan dingin seorang senator yang tak pernah lelah turun langsung.
Di tengah menurunnya kepercayaan publik terhadap wakil rakyat, Haji Uma justru hadir sebagai pengecualian. Ia menjadi harapan baru—wajah segar dari perwakilan daerah yang tidak larut dalam formalitas, tetapi bergerak cepat dan tepat dalam menjawab jeritan masyarakat.
Rakyat Aceh merindukan sosok yang bukan hanya bersuara di Senayan, tetapi juga mendengar dari akar rumput. Haji Uma menjawab kerinduan itu, bukan dengan janji, tetapi dengan bukti. Tiga periode menjadi senator bukanlah akhir, melainkan pengabdian yang terus berlanjut demi marwah dan masa depan Aceh.