“Sebuah perusahaan strategis nasional tidak boleh dipimpin oleh orang yang gagal memberikan pelayanan. Jika manajemen tidak mampu menjawab kebutuhan rakyat, maka jalan terbaik adalah memberikan ruang bagi orang yang lebih kompeten untuk memimpin”.
Asakita.new| Banda Aceh – Forum Aceh Bersatu (FAB) melontarkan kritik keras terhadap manajemen PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh yang dinilai gagal memberikan pelayanan kelistrikan bagi masyarakat. Kritik itu muncul setelah Aceh kembali mengalami pemadaman listrik massal dalam durasi panjang, yang mengakibatkan kerugian besar di berbagai sektor.
Ketua Umum FAB, Saiful Mulki, menegaskan bahwa listrik pada era modern bukan lagi kebutuhan tambahan, melainkan kebutuhan pokok masyarakat. Hampir seluruh aktivitas kini bergantung pada energi listrik, mulai dari rumah tangga, industri, perhotelan, rumah sakit, hingga fasilitas publik lainnya.
“Apakah masyarakat bisa hidup tanpa listrik di zaman sekarang? Jawabannya tentu tidak. Karena itu, pelayanan yang baik harus diberikan, dari level pusat sampai daerah. Jika ada kegagalan dalam manajemen, maka harus ada pertanggungjawaban,” ujar Saiful.
Aceh, menurut Saiful, adalah daerah yang sudah lama menanggung beban ketidakadilan pembangunan. Kini penderitaan masyarakat semakin berat akibat pemadaman listrik berkepanjangan. Ia menilai, PLN seharusnya menjadi garda terdepan dalam mendukung pembangunan Aceh, bukan justru menghadirkan keresahan baru dengan kegelapan yang melumpuhkan aktivitas masyarakat.
Pemadaman yang begitu lama jelas membuat masyarakat Aceh mengalami kerugian besar, baik materi maupun non-materi. Dunia usaha terhenti, pendidikan terganggu, rumah sakit dipaksa bergantung pada genset dengan biaya tinggi, dan rumah tangga pun terhimpit,” tegasnya.
Seruan Petisi sebagai Tekanan Publik
Atas dasar itu, Forum Aceh Bersatu mengajak seluruh masyarakat yang merasa dirugikan untuk bersama-sama menandatangani petisi publik. Petisi ini ditujukan untuk mendesak General Manager PLN UID Aceh segera mundur dari jabatannya.
“Sebuah perusahaan strategis nasional tidak boleh dipimpin oleh orang yang gagal memberikan pelayanan. Jika manajemen tidak mampu menjawab kebutuhan rakyat, maka jalan terbaik adalah memberikan ruang bagi orang yang lebih kompeten untuk memimpin”.
PLN Harus Berbenah
FAB menegaskan bahwa desakan ini bukan semata-mata tuntutan emosional, melainkan bentuk keprihatinan sekaligus seruan moral agar PLN benar-benar berbenah. Masyarakat Aceh, kata Saiful, berhak mendapatkan layanan listrik yang setara dengan daerah lain di Indonesia.
Aceh sudah cukup lama menderita, jangan lagi ditambah dengan kegelapan yang seolah dibiarkan tanpa solusi. PLN harus menjawab kebutuhan rakyat, bukan menambah penderitaan. Petisi ini adalah suara rakyat, suara agar perubahan terjadi, pungkasnya.
