ADVERTISEMENT
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Selasa, November 25, 2025
  • Login
AsaKita.News
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
No Result
View All Result
AsaKita.News
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
Home Nasional

ASN Kementerian Agama Aceh Dr. Juliana Agani, S.Pd.I, M.Pd. Guru MTs Darul Ulum YPUI Banda Aceh Masuk Rekor MURI sebagai Penulis Puisi Etnik Nusantara untuk Dunia.

Redaksi by Redaksi
November 23, 2025 | 23 : 30
in Nasional
0
ASN Kementerian Agama Aceh Dr. Juliana Agani, S.Pd.I, M.Pd. Guru MTs Darul Ulum YPUI Banda Aceh Masuk Rekor MURI sebagai Penulis Puisi Etnik Nusantara untuk Dunia.

ASN Kementrian Agama RI Di Acah Dr,Juliana Agani,SPd.I,M.P..d Masuk Rekor MURI sebagai Penulis Puisi Etnik Nusantara Untuk Indonesia

1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Asakitanews | Banda Aceh – Dunia pendidikan Aceh kembali memperoleh pengakuan nasional. Delapan guru madrasah di bawah naungan Kementerian Agama Kota Banda Aceh, termasuk salah satunya dari MTs Darul Ulum YPUI Banda Aceh, resmi mencatatkan namanya dalam Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Penulis Puisi Etnik Terbanyak Tingkat Nasional. Salah satu sosok yang menorehkan prestasi tersebut adalah Dr. Juliana Agani, S.Pd.I, M.Pd., ASN Kementerian Agama Aceh yang dikenal aktif dalam pengembangan literasi madrasah.

Penghargaan ini diberikan berkat kontribusi mereka dalam antologi internasional bertajuk “Etnik Nusantara”, sebuah proyek literasi yang digagas Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS). Antologi tersebut menghimpun karya dari berbagai daerah dan mengangkat tema budaya, tradisi, bahasa, legenda, serta nilai-nilai etnik dari wilayah Nusantara maupun kawasan ASEAN.

Literasi sebagai Penjaga Warisan Budaya

Presiden PERRUAS, Dato Asrizal Nur, menekankan bahwa puisi adalah medium strategis dalam pendokumentasian budaya.

“Puisi adalah sarana yang kuat untuk melestarikan budaya, terutama di tengah arus globalisasi. Melalui Etnik Nusantara, kami menghadirkan ruang bagi para penyair untuk mengekspresikan kekayaan tradisi daerah agar tetap hidup dan menjadi referensi bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Keterlibatan para guru madrasah dalam proyek ini menunjukkan bagaimana dunia pendidikan, khususnya madrasah, ikut mengambil peran penting dalam memelihara identitas budaya melalui jalur literasi.

Kebanggaan bagi Madrasah Aceh.Bagi MTs Darul Ulum YPUI Banda Aceh, capaian Dr. Juliana Agani bukan sekadar prestasi personal, melainkan inspirasi bagi seluruh pendidik dan peserta didik. Partisipasi beliau menunjukkan bahwa guru madrasah tidak hanya bertugas mentransfer ilmu, tetapi juga berperan sebagai penjaga nilai budaya dan penggerak kreativitas di lingkungan pendidikan.

Penghargaan MURI ini semakin menegaskan bahwa madrasah di Aceh mampu tampil bersaing pada tingkat nasional maupun internasional. Kontribusi literasi ini sekaligus memperkuat citra Banda Aceh sebagai daerah yang kaya budaya, subur dalam tradisi sastra, dan konsisten melahirkan pendidik yang progresif.

Delapan Guru Madrasah Banda Aceh Peraih Rekor MURI.

Adapun guru-guru di bawah Kemenag Kota Banda Aceh yang turut terdaftar dalam Rekor MURI tersebut adalah:

Dr. Juliana Agani, S.Pd.I, M.Pd. (MTs Darul Ulum YPUI Banda Aceh)

Indra Mardiani, S.Pd., M.Pd. (MIN 11 Banda Aceh)

Dra. Tarbiati (MTsN 1 Banda Aceh)

Listika Burais, S.Pd., M.Pd. (MTsN 2 Banda Aceh)

Mardiana, S.Ag., M.Ag. (MIN 5 Banda Aceh)

Rakhmawati, S.Ag. (MIN 11 Banda Aceh)

Suhelly (MIN 6 Banda Aceh)

Reni Nurmalisa, S.Pd., M.Pd. (MIN 9 Banda Aceh)

Keterlibatan mereka menjadikan Banda Aceh sebagai salah satu daerah dengan partisipasi terbesar dalam gerakan literasi etnik di Indonesia.

Gerakan Sastra untuk ASEANAntologi “Etnik Nusantara” hadir bukan hanya sebagai karya sastra, tetapi juga sebagai gerakan budaya yang bertujuan memperkuat identitas Indonesia dalam lingkup ASEAN. Melalui karya-karya tersebut, unsur budaya Aceh turut memperkaya mozaik sastra regional sekaligus memperluas akses pengenalan budaya Nusantara bagi pembaca internasional.

152
Previous Post

Bau Menyengat dan Bising, Dapur MBG di Ujong Padang Asahan Dikeluhkan Warga

Next Post

Media Sosial: Pedang Bermata Dua yang Membentuk Cara Kita Berpikir dan Berbahasa”

Redaksi

Redaksi

Next Post
Nurmutia nasya

Media Sosial: Pedang Bermata Dua yang Membentuk Cara Kita Berpikir dan Berbahasa"

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADST

  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Hak Cipta Asakita.news © 2024 MUSTAKIM

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita

Hak Cipta Asakita.news © 2024 MUSTAKIM

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In