AsaKita.News, Banda Aceh – Terlambatnya pengesahan APBA tentu saja akan membawa dampak besar bagi Aceh, mengingat ekonomi Seramoe Mekah sangat bergantung pada anggaran pemerintah. Proyek infrastruktur dan program pembangunan terhambat, menyebabkan layanan publik, seperti pendidikan dan kesehatan, kurang optimal.
Selain itu, dunia usaha ikut terdampak. Banyak kontraktor dan pelaku usaha yang kesulitan karena pembayaran proyek tertunda, bahkan berpotensi terjadi PHK. Daya beli masyarakat melemah karena perputaran uang dari belanja pemerintah berkurang.
Keterlambatan APBA juga berdampak langsung pada ribuan pegawai kontrak di seluruh Aceh. Tanpa anggaran yang disahkan, pencairan gaji mereka tertunda, menyebabkan kesulitan ekonomi bagi banyak keluarga. Padahal, mereka memiliki peran penting dalam menjalankan berbagai layanan publik di daerah.
Tak hanya itu, serapan anggaran yang rendah akibat keterlambatan ini juga berisiko menumpuk di akhir tahun, kondisi ini tentu akan menyebabkan penggunaan anggaran yang kurang efektif dan meningkatkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa). Jika kondisi ini terus berulang, pemerintah pusat bisa turun tangan dan mengurangi kewenangan Aceh dalam mengelola keuangannya sendiri.
Nah, saat APBA cair tepat waktu, ekonomi Aceh akan mengalir dengan lancar. Gaji pegawai kontrak dibayarkan, pembangunan berjalan, usaha bergerak, dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Kita tentu berterima kasih pada Pemerintahan Aceh yang telah berupaya mempercepat pencairan APBA 2025 sehingga denyut nadi ekonomi Aceh kembali berdetak.