ADVERTISEMENT
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Senin, Oktober 27, 2025
  • Login
AsaKita.News
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
No Result
View All Result
AsaKita.News
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
Home Nasional

SMAN 1 Matangkuli Raih Penghargaan Adiwiyata Povinsi Aceh 2025

Redaksi by Redaksi
Oktober 22, 2025 | 19 : 36
in Nasional
0
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

LHOKSUKON  – Asakiita.News – Dulu sekolah ini sering mengalami banjir, namun kini kabar baik kembali diterima oleh SMA Negeri 1 Matangkuli Kabupaten Aceh Utara.

Pasalnya, dari hasil seleksi penghargaan Adiwiyata Provinsi Aceh tahun 2025, SMA Negeri 1 Matangkuli tercatat salah satu penerima dari 15 sekolah se-Aceh.

Hal itu disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, Khairuddin MPd kepada media ini, Rabu (22/10/202/) yang mengatakan, seleksi melibatkan seluruh satuan pendidikan mulai dari jennang SD sampai SMA dan sederajat yang mengajukan.

Kata Khairuddin, SMA Negeri 1 Matangkuli menjadi satu-satunya sekolah di Kabupaten Aceh Utara yang memperoleh penghargaan tersebut.

“Dengan demikian, SMA Negeri 1 Matangkuli menyandang Sekolah Adiwiyata Provinsi Aceh,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sekolah Adiwiyata sendiri merupakan program pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Kata Khairuddin, tujuan utamanya untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Lebih lanjut kepala sekolah menuturkan, Adiwiyata diharapkan mampu menjadi tempat pembelajaran dan pembiasaan bagi warga sekolah (guru, siswa, dan tenaga kependidikan) untuk berperilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk internalisasi dalam kurikulum pembelajaran.

“Uniknya SMA Negeri 1 Matangkuli merupakan sekolah yang puluhan tahun langganan banjir di Aceh Utara,” ungkap Khairuddin.

Namun ungkapnya, memperoleh penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata merupakan hasil dari kerja keras seluruh warga di satuan pendidikan ini.

Khairuddin memaparkan, sejak 2024 kami mengikuti program kebersihan lingkungan sekolah melalui Adiwiyata Kabupaten Aceh Utara.

Tahun lalu kami gagal. Wajar saja, kami belum mampu mengatasi sampah aliran banjir, termasuk sampah plastik yang sangat banyak belum teratasi.

“Pertengahan 2024, banjir mulai tidak terjadi lagi hingga kini. Sehingga proses kebersihan lingkungan sekolah menjadi lebih mudah karena tinggal membenahi dari dalam,” paparnya.

Khairuddin mengungkapkan, rasa bangga atas kerja seluruh pihak di sekolahnya. Proses seleksi ini sangat panjang, tapi ikhtiar kami bukan karena sekedar harus dapat penghargaan.

Ditambahkannya, penting bagi kami membangun budaya peduli lingkungan serta bersih menjadi darah daging bagi warga sekolah, sehingga terbawa kemana pun nantinya.

“Bukan hanya di sekolah, namun di lingkungan tempat tinggal juga,” imbuh Khiaruddin.

Sementara itu Ketua Program Green School SMA Negeri 1 Matangkuli, Mansuryani SPd menyampaikan, kampanye pengelolaan sampah serta pemanfataannya sebagai green economy menjadi prioritas kami dalam pembelajaran terutama kegiatan kokurikuler.

“Keresahan terhadap banjir yang kerap datang sempat membuat kami hampir putus asa, namun karena membangun budaya, maka harus ada program terpadu,” kata Mansuryani.

Disebutkannya, kami bekerja sama dengan berbagai pihak diantaranya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Aceh Utara, termasuk dengan SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) Bandung yang datang langsung dan menyarankan agar kami mendesain Floating Garden.

Sehingga ujarnya, taman dan tumbuhan selamat dari dari banjir. Gagasan tersebut menjadi mitigasi bagi bencana banjir. Bulan lalu PGE datang membawa program penghijauan di sekolah kami, sekaligus menjajaki program lingkungan hidup lainnya.

“Penghargaan ini membuktikan eksistensi kami menjaga lingkungan hidup di sekolah, Insya Allah kami menatap Adiwiyata Nasional tahun depan. Terimakasih bagi semua pihak dan Gubernur Aceh yang memberi penghargaan ini melalui DLH Provinsi Aceh,” pungkas Mansuryani.(*)

11
Tags: Sekolah AdiwiyataSMAN 1 mantangkuli
Previous Post

Polisi Saweu Sikula, Cara Disdik dan Polda Aceh Tekan Angka Kenakalan Remaja di Aceh Selatan

Next Post

Semnas IX PNL Teguhkan Peran Kampus sebagai Pusat Solusi dan Inovasi Berkelanjutan

Redaksi

Redaksi

Next Post
Semnas IX PNL Teguhkan Peran Kampus sebagai Pusat Solusi dan Inovasi Berkelanjutan

Semnas IX PNL Teguhkan Peran Kampus sebagai Pusat Solusi dan Inovasi Berkelanjutan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADST

  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Hak Cipta Asakita.news © 2024 MUSTAKIM

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita

Hak Cipta Asakita.news © 2024 MUSTAKIM

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In