Banda Aceh — Asakita.News – Dinas Pendidikan Aceh kini tengah berada di persimpangan penting. Setelah serangkaian rotasi pejabat strategis di lingkungan Pemerintah Aceh, publik menanti satu hal: siapa sosok yang akan menahkodai Dinas Pendidikan Aceh ke depan.
Nama calon Kepala Dinas Pendidikan Aceh menjadi teka-teki yang hangat diperbincangkan di berbagai lingkaran, baik di internal dinas maupun kalangan kepala sekolah SMA, SMK, hingga SLB yang berada di bawah kewenangan provinsi.
Mereka semua menunggu figur yang bukan hanya duduk di kursi jabatan, tetapi mampu membawa angin segar perubahan dalam dunia pendidikan Aceh—perubahan yang sejalan dengan visi dan misi Gubernur Aceh, Mualem, menuju Aceh Carong, Aceh Mulia.
Sosok yang Ditunggu: Tegas, Lugas, dan Suka Blusukan
Bisik-bisik mulai terdengar. Sejumlah nama beredar, meski tak ada yang berani memastikan. Satu hal yang kerap disebut: sosok yang akan datang adalah figur pemberani, tegas, dan lugas.
Ia disebut tak segan turun ke lapangan, blusukan ke sekolah-sekolah terpencil, mendengar langsung keluhan guru dan siswa, serta menindak cepat berbagai kendala yang menghambat mutu pendidikan.
“Yang dibutuhkan sekarang bukan hanya pejabat administratif, tapi pemimpin yang bisa menjadi teladan dan penggerak,” ujar salah seorang pengawas sekolah di Banda Aceh, Jumat (10/10).
Berpengalaman Menahkodai Pendidikan Daerah
Dari kabar yang berhembus, figur yang disiapkan Mualem dikatakan sudah memiliki pengalaman panjang di dunia pendidikan daerah. Ia pernah menahkodai lembaga pendidikan di tingkat kabupaten dengan berbagai prestasi yang diakui.
Jejak kepemimpinannya dianggap mampu menjadi modal kuat untuk membenahi berbagai tantangan pendidikan di tingkat provinsi — mulai dari peningkatan mutu guru, pemerataan layanan pendidikan, hingga penguatan karakter peserta didik.
Beberapa pihak bahkan menyebut bahwa calon ini termasuk sosok yang tidak asing lagi bagi para kepala sekolah dan tenaga pendidik di Aceh. Ia dikenal komunikatif, mudah diajak berdialog, dan memiliki kepekaan tinggi terhadap persoalan di lapangan.
Harapan Baru untuk Pendidikan Aceh
Dinas Pendidikan Aceh memegang peranan strategis dalam menyiapkan generasi cerdas dan berkarakter. Tantangannya tidak ringan: kesenjangan mutu antarwilayah, sarana prasarana yang belum merata, serta rendahnya capaian literasi dan numerasi di beberapa daerah.
Oleh karena itu, banyak kalangan berharap sosok baru yang akan dipercaya Mualem bukan hanya sekadar pelaksana kebijakan, tetapi arsitek perubahan pendidikan Aceh.
“Pendidikan Aceh butuh pemimpin yang visioner dan tidak takut mengambil langkah berani. Kita ingin melihat kebijakan yang berpihak pada siswa dan guru, bukan sekadar rutinitas administrasi,” ungkap salah seorang kepala sekolah di Pidie Jaya.
Menuju “Aceh Carong”, Wujudkan “Aceh Mulia”
Program Aceh Carong selama ini menjadi pijakan utama arah pembangunan pendidikan Aceh. Di tangan pemimpin baru, diharapkan program ini tidak sekadar slogan, melainkan gerakan nyata yang melibatkan semua unsur — pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat.
Aceh membutuhkan figur yang mampu membangkitkan semangat kerja, menumbuhkan kolaborasi, dan menjadikan pendidikan sebagai alat peradaban. Pemimpin yang bisa turun ke lapangan tanpa protokol kaku, mendengar tanpa batas, dan bertindak dengan hati.
Harapan itu kini menggantung di udara. Siapa sosok yang akan dipercaya Gubernur Aceh, Mualem, untuk menjadi nakhoda baru Dinas Pendidikan Aceh?
Semua masih misterius. Namun satu hal pasti — publik menanti pemimpin yang akan menyalakan kembali bara semangat pendidikan Aceh menuju masa depan yang lebih cerah.


