“Selama dua dekade terakhir, banyak dana yang terpangkas karena regulasi nasional. Padahal, dana Otsus dan dana abadi pendidikan tidak seharusnya dipotong. Itu adalah hak rakyat Aceh, hasil dari sumber daya alam kita sendiri. Maka, kita akan terus mendorong agar mekanisme pengelolaannya lebih adil dan transparan,”
ASAKITA.NEWS | BANDA ACEH – Ketua Umum Partai Perjuangan Aceh (PPA), Prof. Adjunct Dr. Marniati, SE., M.Kes., menegaskan komitmen partainya dalam mendorong pemanfaatan Dana Abadi Pendidikan sebagai jaminan bagi masa depan rakyat Aceh. Pernyataan ini disampaikan saat menerima kunjungan silaturahmi anggota DPD RI asal Aceh, Hj. Darwati A. Gani, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPA, Selasa (9/9/2025).
Pertemuan tersebut menjadi ruang penting untuk membicarakan isu strategis, khususnya terkait pendidikan, tata kelola anggaran, dan peran perempuan dalam politik. Prof Marniati menilai Dana Abadi Pendidikan harus benar-benar difungsikan untuk memastikan masyarakat Aceh mendapatkan akses pendidikan yang layak, merata, dan berkualitas. “Pendidikan adalah jalan keluar agar Aceh bisa mandiri, berdaya saing, dan mampu melahirkan generasi baru yang membuka lapangan kerja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof Marniati juga menyinggung pengelolaan dana otonomi khusus (Otsus) yang selama ini masih menjadi persoalan. Menurutnya, dana Otsus yang tidak terpakai seharusnya tidak hangus begitu saja, melainkan diakumulasi kembali dalam anggaran tahun berikutnya. Ia menegaskan, langkah ini penting agar kekayaan alam Aceh benar-benar berdaya guna untuk kepentingan rakyat.
“Selama dua dekade terakhir, banyak dana yang terpangkas karena regulasi nasional. Padahal, dana Otsus dan dana abadi pendidikan tidak seharusnya dipotong. Itu adalah hak rakyat Aceh, hasil dari sumber daya alam kita sendiri. Maka, kita akan terus mendorong agar mekanisme pengelolaannya lebih adil dan transparan,” kata Marniati dengan tegas.
Sementara itu, Hj. Darwati A. Gani menyatakan dukungannya terhadap dorongan PPA. Sebagai anggota DPD RI yang duduk di Komite Keuangan, ia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan agar Dana Abadi Pendidikan dan dana Otsus benar-benar difungsikan sesuai kebutuhan rakyat Aceh. “Ini bukan sekadar angka dalam anggaran, tetapi menyangkut masa depan generasi Aceh. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus diprioritaskan,” ucapnya.
Prof Marniati juga menekankan pentingnya kesadaran politik perempuan Aceh. Menurutnya, perempuan yang terjun ke dunia politik harus mengedepankan kepentingan publik, bukan sekadar kepentingan pribadi atau kelompok kecil. “Politik perempuan adalah tentang keberpihakan. Bukan soal jabatan atau keuntungan, melainkan tentang menyelesaikan persoalan sosial, terutama terkait anak, perempuan, dan masa depan generasi Aceh,” tegasnya.
Pertemuan antara PPA dan anggota DPD RI ini diharapkan menjadi momentum baru dalam memperkuat kerja sama antara partai politik lokal dan wakil rakyat di tingkat nasional. Keduanya sepakat bahwa pendidikan adalah fondasi utama pembangunan Aceh. Dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, PPA optimistis Dana Abadi Pendidikan dapat menjadi solusi nyata untuk mencetak generasi unggul, mengurangi ketimpangan sosial, dan mengangkat harkat serta martabat rakyat Aceh.
