BANDA ACEH | asakita.news – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh para pelajar asal Aceh di kancah internasional. Sejumlah siswa dari berbagai SMA unggulan di Tanah Rencong berhasil menembus perguruan tinggi ternama dunia melalui jalur beasiswa bergengsi.
Mereka lolos ke universitas top di Hong Kong, Kanada, dan Rusia setelah melewati proses seleksi yang sangat ketat. Pencapaian ini pun mendapat apresiasi tinggi dari Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, yang menyebut keberhasilan tersebut sebagai bukti nyata daya saing generasi muda Aceh di level global.
“Ini bukan sekadar prestasi individu. Ini bukti nyata bahwa anak-anak Aceh mampu bersaing secara global. Mereka menembus kampus-kampus terbaik dunia melalui jalur yang sangat kompetitif,” ujar Marthunis kepada asakita.news, Jumat (25/7/2025).
Daftar Siswa Berprestasi
Beberapa siswa yang berhasil mencuri perhatian publik pendidikan Aceh antara lain:
- M. Syahfi Rizq dan Muhammad Rayyan Adha, alumni SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, meraih Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Kemendikbudristek RI.
- Syahfi kini berkuliah di Hong Kong University of Science and Technology (HKUST).
- Rayyan meski lolos ke Hong Kong University, memilih melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK).
- Safril Ilmi Ramadhan dari SMAN Modal Bangsa Aceh dan Mulia Aqsha dari SMAN 10 Fajar Harapan diterima di University of Toronto, Kanada, melalui Garuda Scholarship. Universitas tersebut dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
- Dari Eropa, Azam Falah Al Asyie Nurzahri (SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh) sukses diterima di Saint Petersburg Mining University, Rusia, melalui beasiswa pemerintah Rusia untuk program persiapan S1 Teknik Perminyakan dan Gas.
Menurut Marthunis, prestasi ini harus menjadi inspirasi dan pemantik semangat bagi siswa lain di Aceh. Ia menegaskan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan terus berupaya membentuk ekosistem pendidikan yang mendukung potensi global anak-anak Aceh.
“Kami ingin siswa Aceh tidak hanya unggul di dalam negeri, tapi juga menembus panggung dunia. Karena itu, kami sedang merancang program kolaboratif lintas sektor—baik nasional maupun internasional,” tegasnya.
Beberapa program unggulan yang tengah disiapkan Dinas Pendidikan Aceh, di antaranya:
- Penerapan kurikulum internasional di sekolah-sekolah unggulan.
- Pelatihan akademik dan bahasa asing bagi siswa.
- Mentoring oleh alumni penerima beasiswa luar negeri.
- Peningkatan kapasitas guru dalam mengelola kelas berstandar global.
- Akses informasi dan pendampingan intensif terkait peluang beasiswa luar negeri.
Marthunis juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam mencetak generasi emas Aceh.
“Seleksi beasiswa seperti BIM, Garuda, maupun dari pemerintah Rusia tidak mudah. Siswa harus melewati serangkaian ujian akademik dan non-akademik bertaraf internasional. Fakta bahwa anak-anak Aceh bisa lolos, adalah bukti bahwa kita punya kualitas dan semangat juang luar biasa,” pungkasnya.
ulasan redaksi