Dari Perjuangan ke Parlemen: “Abua Muda” Sang Mantan Bupati Pidie Jaya Kini Melangkah Sebagai Legislator
PIDIE JAYA – H. Aiyub bin Abbas, atau yang lebih dikenal dengan sapaan Abua Muda, bukanlah sosok baru dalam lembaran perjuangan Aceh. Ia adalah bagian dari generasi yang menapaki jalan panjang pengabdian—dari semangat perjuangan, dari bara idealisme, hingga kini mengemban amanah sebagai legislator. Lebih dari sekadar jabatan, ini adalah kelanjutan dari perjalanan panjang yang ia mulai sejak muda.
Salah satu titik awal perjalanan intelektual dan perjuangannya bermula jauh dari tanah kelahiran—di Libya, sebuah negeri yang menjadi tempat persinggahan para pejuang. Di sanalah, Aiyub bin Abbas menimba ilmu, berdiskusi panjang tentang masa depan Aceh, dan berguru langsung kepada tokoh sentral Gerakan Aceh Merdeka, Tgk. Hasan Muhammad di Tiro. Bersama sang Wali Nanggroe, ia menyelami makna perjuangan, memahami bahwa merdeka tidak selalu soal bendera, tapi tentang harga diri, keadilan, dan kesejahteraan rakyat.
Pengalaman tersebut membentuk karakter Abua Muda sebagai pribadi yang visioner namun membumi. Ia kembali ke tanah air bukan untuk bersorak dari jauh, melainkan turun langsung ke gelanggang pengabdian. Puncaknya adalah saat ia dipercaya memimpin Pidie Jaya sebagai bupati selama dua periode (2013–2023).
Kepemimpinan Aiyub diuji keras saat gempa bumi mengguncang Pidie Jaya pada Desember 2016. Namun ia tampil sebagai nakhoda yang tenang dalam badai. Dengan respons cepat, ia menggerakkan seluruh perangkat pemerintahan untuk memulihkan rumah-rumah yang roboh, membangun sekolah-sekolah yang runtuh, dan merajut kembali semangat masyarakat yang porak-poranda.
Tak lama berselang, pandemi Covid-19 kembali menjadi ujian. Namun dengan pendekatan humanis dan kebijakan yang berpihak pada rakyat, ia mampu menjaga stabilitas daerah, memastikan bantuan tepat sasaran, serta mendorong pemulihan ekonomi masyarakat kecil.
Beberapa program unggulan yang dikenang dari kepemimpinannya antara lain:
. Rehabilitasi ribuan rumah warga korban gempa secara menyeluruh,
. Pembangunan sekolah dan rumah ibadah tahan gempa,
. Layanan kesehatan gratis untuk keluarga kurang mampu,
. Revitalisasi sektor wisata pantai dan hasil laut,
. Penguatan peran gampong dalam pembangunan ekonomi lokal.
Kini, sebagai legislator dan Sekretaris Jenderal partai Aceh, Aiyub bin Abbas membawa semangat baru ke parlemen. Baginya, perjuangan belum usai. Ia ingin menjadikan ruang legislatif sebagai alat perjuangan politik yang lebih elegan, lebih strategis, dan lebih dekat dengan kebutuhan rakyat.
“Perjuangan bukan tentang masa lalu, tapi tentang masa depan yang harus kita bangun bersama. Saya pernah belajar langsung dari pejuang sejati, dan kini saatnya mewujudkan cita-cita itu lewat jalur demokrasi,” ujar Abua Muda.
Dari Libya ke Pidie Jaya, dari gempa ke parlemen, dari cita-cita ke kenyataan—Aiyub bin Abbas tetap berjalan dengan semangat yang sama: untuk Aceh yang lebih adil, bermartaba,dan berdaya saing***