REDELONG AsaKita.News – – Sejumlah 65 orang guru SMA, SMK dan SLB di Kabupaten Bener Meriah dilatih jurnalistik untuk pengembangan informasi pendidikan bagi sekolah untuk dipublikasikan di media massa.
Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Bemer Meriah, Sukardi SPd MSi diwakili Kasi Pengembangan Mutu GTK, Bohari MPd berlangsung di SMA Negeri Unggul Binaan Bener Meriah, Sabtu (28/6/2025).
Kasi Pengembangan Mutu GTK Cabdisdik Wilayah Bener Meriah, Bohari menyampaikan, pelatihan ini berlangsung selama empat hari dari tanggal 28 Juni sampai 4 Juli 2025.
“Namun, satu hari dilakukan tatap muka, dan tiga hari dilaksanakan tugas mandiri bagi peserta yang diberikan oleh narasumber,” ujar Bohari.
Narasumber dalam kegiatan pelatihan jurnalistik ini yakni, Dr Jon Darmawan MPd, guru SMA Negeri 7 Lhokseumawe yang juga Tim Pengembangan IT GTK Disdik Aceh dan Pimpinan Redaksi Aceh Siana.
Kemudian Baihaki SPd, Kontributor Info Tekkomdik Disdik Aceh dan Pimpinan Redaksi thejurnal.Id.
Bohari menjelaskan, tujuan pelatihan ini supaya setiap kegiatan di sekolah baik itu prestasi siswa maupun guru bisa dipublikasikan di media massa terutama di Website Disdik Aceh.
Makanya pelatihan ini kami sengaja mengundang dua orang narasumber yang memang bisa memasukkan pemberitaan di sekolah yang ada di Bener Meriah, karena sebagai pimpinan redaksi.
Atas nama Cabdisdik Bener Meriah, Bohari menyampaikan, ucapan terima kasih kepada Kepala SMA, SMK dan SLB atas kerja samanya telah mengirimkan pesertanya dari masing-masing sekolah walau pun sekolah sedang libur semester.
“Terima kasih saya ucapkan kepada dua orang narasumber dari Banda Aceh yang telah hadir di Bener Meriah yang melatih guru–guru kami dalam pengembangan jurnalistik,” ucap Bohari.
Diharapkannya, setelah pelatihan ini setiap guru bisa mempublikasikan setiap kegiatan di sekolah dapat diaplikasikan ke media massa.
Bahkan katanya, bukan saja pemberitaan di sekolah, tapi guru harus mampu menulis opini di media cetak maupun online termasuk mengajarkan siswa untuk menulis sebagai pengembangan literasi.
Sementara itu salah seorang narasumber, Jon Darmawan menjelaskan, dasar-dasar jurnalistik untuk dijadikan sebuah pemberitaan.
“Pada dasarnya, semua guru mampu menulis, tapi tidak semua guru mampu menulis dalam bentuk berita, justru itu melalui pelatihan ini peserta harus mampu untuk menulis berita yang positif,” kata Darmawan.
Dikatakannya, melalui berita-berita positif para pembaca akan berpikir ke arah positif, namun sebaliknya, kalau beritanya selalu negatif tentu publik selalu berpikir negatif.
Ia berjanji, apabila tulisan guru yang memenuhi kriteria minimal mencapai 900 kata dan maksimal 1000 kata akan membantu mempublikasikan ke media cetak seperti di Harian Serambi Indonesia.*