• Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
AsaKita News
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
No Result
View All Result
AsaKita News
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita
Home Nasional

Wamenag Tegaskan Kesiapan Hadapi Dampak Konflik Iran-Israel: Moderasi Beragama Jadi Kunci Jaga Stabilitas Sosial

Redaksi by Redaksi
Juni 27, 2025 | 07 : 56
in Nasional
0
Wamenag Tegaskan Kesiapan Hadapi Dampak Konflik Iran-Israel: Moderasi Beragama Jadi Kunci Jaga Stabilitas Sosial
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

AsaKita.News – Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i menegaskan kesiapan Kementerian Agama (Kemenag) dalam mengantisipasi potensi dampak konflik antara Iran dan Israel terhadap stabilitas sosial dan keagamaan di Indonesia. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi lintas Kementerian dan Lembaga (K/L) yang digelar di Ruang Nakula, Gedung A, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kamis (26/6/2025).

Rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menilai perlunya respons strategis dari pemerintah dalam menghadapi dinamika konflik Timur Tengah, yang dapat berimbas pada kondisi sosial politik di dalam negeri.

Konflik Timur Tengah Berpotensi Picu Polarisasi Keagamaan di Indonesia

Dalam forum koordinasi tersebut, Wamenag menggarisbawahi bahwa konflik geopolitik yang melibatkan Iran dan Israel tak hanya berdampak pada kawasan Timur Tengah, tetapi juga memiliki potensi kuat untuk memicu polarisasi sosial berbasis keagamaan di Indonesia.

“Isu ini sudah berkembang menjadi isu keagamaan, dengan sasaran yang rentan seperti ormas, tokoh agama, dan kelompok pemuda. Karena itu, Kemenag harus ambil peran aktif. Kami siap menyiapkan langkah-langkah strategis sesuai dengan tugas dan fungsi kami,” ujar Romo Syafi’i.

Ia mengapresiasi sikap Presiden yang secara eksplisit menekankan pentingnya pelibatan Kemenag dalam mengantisipasi efek domino dari konflik internasional ini, terutama dalam upaya mencegah tumbuhnya paham radikalisme dan intoleransi di dalam negeri.

Deradikalisasi Harus Humanis, Moderasi Jadi Pilar Strategis

Romo Syafi’i menekankan bahwa penanganan terhadap potensi radikalisme dan terorisme tidak bisa dilakukan dengan pendekatan kekerasan atau konfrontatif. Menurutnya, keberhasilan strategi deradikalisasi justru bergantung pada pendekatan yang humanis, dialogis, dan menyentuh sisi kemanusiaan dari para individu yang terpapar.

“Masalah ini bisa membangkitkan kelompok-kelompok radikal jika tidak ditangani dengan pendekatan yang tepat. Deradikalisasi harus dilakukan secara lembut. Kita hadir untuk mengakomodasi umat, memperkuat semangat kebangsaan, dan mendorong narasi damai dan inklusif,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat literasi keagamaan yang moderat di ruang publik maupun digital, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh narasi ekstrem yang memanfaatkan konflik luar negeri sebagai alat agitasi di dalam negeri.

Rapat Dihadiri Lintas Kementerian dan Lembaga Keamanan

Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Lodewijk Freidrich Paulus, serta dihadiri perwakilan dari sejumlah instansi strategis, antara lain:

  • Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)

  • Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)

  • Kementerian Pertahanan (Kemenhan)

  • Kementerian Sosial (Kemensos)

  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)

  • Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdig)

  • Badan Intelijen Negara (BIN)

  • Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)

  • Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)

  • Kantor Staf Presiden (KSP)

  • Kantor Komunikasi Kepresidenan

  • Markas Besar TNI dan Polri

Menjaga Kedamaian dalam Keberagaman

Kementerian Agama menegaskan komitmennya dalam mendukung pemerintah menjaga stabilitas nasional di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian. Dengan memperkuat sinergi antarinstansi dan menjadikan moderasi beragama sebagai arus utama, diharapkan masyarakat Indonesia tetap kokoh dalam semangat kebhinekaan dan persatuan.***

25
Tags: Kerukunan umat BeragamaModerasi BeragamaWamenagWamenlu
Previous Post

Melihat Potensi, Bukan Kekurangan

Next Post

Refleksi Tahun Baru Islam Sebagai Momen Muhasabah Diri, Mengenang Hijrah Nabi Sebagai Identitas Diri Guru Dalam Kelas 

Redaksi

Redaksi

Next Post
Refleksi Tahun Baru Islam Sebagai Momen Muhasabah Diri, Mengenang Hijrah Nabi Sebagai Identitas Diri Guru Dalam Kelas 

Refleksi Tahun Baru Islam Sebagai Momen Muhasabah Diri, Mengenang Hijrah Nabi Sebagai Identitas Diri Guru Dalam Kelas 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Hak Cipta Asakita.news © 2024 MUSTAKIM

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pariwara
  • Siswa Menulis
  • Suara Guru
  • Suara Kita

Hak Cipta Asakita.news © 2024 MUSTAKIM

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In