AsaKita.News, Jakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) RI di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program strategis pendirian Sekolah Rakyat Unggul sebagai upaya konkret dalam mengentaskan kemiskinan. Program ini menjadi bagian dari mandat Asta Cita ke-4 dan ke-6 yang menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia melalui akses terhadap pendidikan, teknologi, dan kesehatan.
Menteri Sosial menegaskan bahwa Sekolah Rakyat Unggul bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan juga wadah pemberdayaan berbasis komunitas yang inklusif dan berpihak kepada kelompok masyarakat miskin dan rentan.
“Ini bukan hanya soal bantuan sosial, tetapi intervensi jangka panjang yang menyentuh akar persoalan, yaitu rendahnya akses dan kualitas pendidikan di kalangan masyarakat prasejahtera,” ujar perwakilan Kemensos dalam keterangan persnya, Jumat (19/4).
Program ini menyediakan berbagai fasilitas penunjang seperti beasiswa, pendampingan belajar, hingga pelatihan keterampilan dan literasi keuangan. Dengan pendekatan holistik ini, Sekolah Rakyat Unggul diharapkan mampu mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan, sekaligus meningkatkan Indeks Modal Manusia (Human Capital Index) Indonesia yang saat ini masih berada di angka 0,54.
Lebih dari sekadar pendidikan akademik, sekolah ini juga menanamkan nilai-nilai karakter, kemandirian, serta semangat kewirausahaan sosial yang bisa menjadi bekal anak-anak dari keluarga miskin untuk keluar dari jerat kemiskinan secara berkelanjutan.
Kemensos menargetkan pendirian Sekolah Rakyat Unggul di berbagai daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (3T), guna memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dalam mendapatkan hak atas pendidikan bermutu.
Program ini menjadi bagian dari visi besar pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, di mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan berkembang tanpa terkendala oleh kondisi ekonomi kelurganya.