AsaKita.News, Banda Aceh, Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh bersama Universitas Syiah Kuala (USK) resmi berkolaborasi untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Parfum Indonesia. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Balai Senat USK pada Sabtu (22/3).
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, yang hadir bersama Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah dan sejumlah pejabat Pemko, menegaskan bahwa program ini menjadi salah satu prioritas utama dalam 100 hari kepemimpinan mereka. Menurutnya, Aceh memiliki komoditas unggulan berupa minyak atsiri nilam, yang telah lama menjadi bahan baku parfum kelas dunia.
“Nilam Aceh adalah yang terbaik di dunia dan digunakan di banyak negara. Kami ingin mengangkat nilam ini ke tingkat lokal, nasional, dan internasional demi mendorong UMKM dan ekonomi kreatif,” ujar Illiza.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemko Banda Aceh telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Kominfo, serta pemerintah daerah lainnya. Selain pengembangan nilam, Illiza juga mengajak USK untuk mendukung program Banda Aceh Academy guna meningkatkan kapasitas SDM di berbagai sektor.
Rektor USK, Prof. Marwan, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi. Ia menekankan pentingnya fokus pada implementasi program agar memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“ARC USK telah banyak melakukan inovasi dan transfer teknologi untuk pengembangan nilam di Aceh. Kami siap mendukung hilirisasi produk parfum dan skincare, serta berbagai program strategis lainnya bersama Pemko Banda Aceh,” kata Prof. Marwan.
Kepala ARC USK, Syaifullah Muhammad, menambahkan bahwa keberhasilan program ini juga perlu didukung oleh daerah sekitar seperti Aceh Besar, Aceh Barat, dan Sabang untuk memastikan ketersediaan bahan baku nilam. Ia juga mengusulkan pengembangan desa atau kawasan tematik atsiri dengan tanaman khas Aceh seperti bunga seulanga, jeumpa, dan kamboja.
“Masyarakat bisa menanam bunga-bunga ini di pekarangan atau tanah desa. BUMG kemudian akan membeli dan menyulingnya menjadi minyak atsiri. ARC USK akan membantu dalam teknologi penyulingan dan pemasaran produk akhir,” jelas Syaifullah.
Selain itu, Direktur Utama PT. Global Mandiri USK (PT. GMU), Rizalsyah, turut memaparkan program untuk mendorong keterlibatan anak muda dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banda Aceh.
Pertemuan yang berlangsung selama dua jam ini akan ditindaklanjuti dengan pembentukan tim teknis dari USK dan Pemko Banda Aceh untuk merealisasikan program Banda Aceh Kota Parfum Indonesia.
