Oleh. Dr. Istiarsyah, S.Pd.I., S.Pd., M.Ed.
Pendidikan S3 sering dianggap sebagai puncak tertinggi dunia akademik, tetapi realitasnya jauh lebih kompleks daripada sekadar simbol prestasi. Perjalanan menuju gelar ini adalah sebuah ujian seumur hidup yang menuntut dedikasi, pengorbanan, dan ketekunan luar biasa. Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat pelajaran berharga yang membentuk pribadi seseorang menjadi lebih kuat dan matang.
Ketika memulai perjalanan ini, banyak yang mungkin membayangkan bahwa jalan menuju gelar S3 hanya soal kecerdasan atau penguasaan materi. Namun, kenyataannya, ini adalah perjalanan yang menguji kemampuan bertahan—emosional, mental, dan fisik. Tugas berat seperti menulis disertasi, menganalisis data, dan membaca literatur akademik hanyalah puncak gunung es. Ada keraguan yang terus menghantui, rasa jenuh yang melumpuhkan, bahkan terkadang rasa putus asa yang mendalam.
Namun, di balik tantangan itu, pendidikan S3 membuka mata tentang arti sebenarnya dari perjuangan. Perjuangan ini bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tetapi juga tentang belajar mengatasi batas diri. Setiap malam tanpa tidur, setiap kegagalan eksperimen, dan setiap revisi yang tak berujung menjadi bukti bahwa keberhasilan tidak datang dari jalan yang mudah.
Banyak yang mengorbankan waktu berharga dengan keluarga, mengesampingkan hobi, bahkan menunda kebahagiaan demi menyelesaikan perjalanan akademik ini. Tetapi, pengorbanan itu tidaklah sia-sia. Di balik setiap kesulitan terdapat pelajaran yang tak ternilai, yang mengajarkan tentang disiplin, keberanian, dan pentingnya kolaborasi. Tidak ada orang yang sukses melalui perjalanan ini sendirian. Dukungan dari keluarga, teman, dan pembimbing menjadi pondasi utama untuk terus melangkah maju.
Ketika gelar S3 akhirnya diraih, itu bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Gelar ini adalah alat untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bukan sekadar penghargaan akademik. Dalam setiap langkah ke depan, ada tanggung jawab moral untuk membagikan pengetahuan, membuka peluang bagi orang lain, dan menjadi inspirasi bagi mereka yang sedang menghadapi tantangan serupa.
Bagi siapa pun yang sedang menempuh pendidikan S3 atau berencana memulainya, ingatlah bahwa perjalanan ini adalah proses pembentukan diri. Jangan takut menghadapi rintangan, karena di sanalah letak pertumbuhan yang sesungguhnya. Pendidikan S3 bukan tentang seberapa cepat kita mencapai garis akhir, melainkan tentang bagaimana kita bertahan, belajar, dan terus melangkah meski diterpa badai.
Setiap usaha yang kita lakukan, betapapun kecilnya, akan membawa kita lebih dekat pada impian. Maka, jangan pernah berhenti berjuang, karena kesuksesan sejati adalah hasil dari perjalanan panjang penuh makna.
Penulis adalah Kepala SLB Interprener Muhammadiyah Kabupaten Bireuen. Menyelesaikan studi S2 dan S3 di Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia