AsaKita.News, BANDA ACEH – Musim libur sekolah yang berlangsung saat ini memunculkan fenomena unik di Aceh. Banyak warga Aceh yang memilih berlibur ke luar daerah dibanding menikmati wisata lokal. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan potensi kebocoran ekonomi, atau yang dikenal dengan istilah capital outflow.
“Soh Banda, tiket pesawat, bus abeh,” ungkap seorang warga, menggambarkan suasana Banda Aceh yang lengang karena banyaknya penduduk yang bepergian ke luar Aceh untuk mencari hiburan.
Fakta ini menjadi tanda tanya besar. Mengapa Aceh, dengan keindahan alam, keunikan budaya, dan ragam kuliner khasnya, belum mampu menjadi destinasi wisata favorit bagi warganya sendiri maupun wisatawan luar?
Menurut pengamat, salah satu penyebab utama adalah kurangnya promosi wisata Aceh ke luar daerah. Meski memiliki anggaran yang besar, upaya memasarkan pariwisata Aceh dinilai belum efektif. Banyak acara wisata yang diselenggarakan di Aceh hanya berfokus pada masyarakat lokal tanpa promosi yang cukup untuk menarik wisatawan luar.
“Seharusnya keunggulan Aceh, baik dari segi alam, makanan, maupun budaya, dipromosikan secara masif. Bayar influencer, media, atau pelaku wisata untuk mengulas potensi Aceh. Sediakan dana khusus untuk kampanye promosi ke luar Aceh,” ujar seorang pemerhati pariwisata lokal.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah dan pemangku kebijakan perlu lebih kreatif dalam menggelar event-event menarik sesuai momen, seperti liburan sekolah, hari raya, atau peristiwa budaya dan religi. Event yang terorganisasi dengan baik dan dipromosikan secara masif dapat menjadi magnet bagi wisatawan luar.
Sayangnya, selama ini yang terlihat adalah penyelenggaraan event tanpa strategi promosi yang matang. Akibatnya, wisatawan luar Aceh hanya sedikit yang datang, sementara orang Aceh lebih memilih menghabiskan uang mereka di luar daerah.
“Aceh sebenarnya indah, menarik, dan mempesona. Tapi jika promosinya minim, bagaimana orang luar akan tahu? Kita hanya akan melihat uang kita terus mengalir keluar, dan ini menjadi salah satu alasan sulitnya ekonomi Aceh bangkit,” pungkasnya.
Diperlukan langkah serius dan terencana untuk menjadikan Aceh sebagai destinasi wisata yang tidak hanya dicintai oleh penduduknya sendiri, tetapi juga diminati wisatawan dari luar daerah maupun mancanegara.
Sumber, Akun Facebook Murthalamudin
Editor. Gureaceh